Kekuatan Cinta dan Fokus sang Raja

Hallo, sahabat... Apa kabar kalian disana? Saya harap kalian baik-baik saja :)

Kali ini, saya akan berbagi sebuah cerita inspirasi tentang cinta yang saya jamin akan menginspirasi siapa saja yang membacanya.

Sebelumnya saya juga posting sebuah artikel yang sangat dahsyat mengenai makna cinta sebenarnya pada artikel Cinta itu Buta. Apa Maksudnya? (Silahkan dibaca juga)

Ok, silahkan rileks kan tubuh Anda dan selamat membaca...

Sekitar tahun 1900-an SM, ada seorang raja bernama raja Babylon yang menangkap seorang raja dari tanah jajahannya yang sangat terkenal sangat bijaksana.

Karena raja Babylon begitu irinya pada raja tanah jajahan ini, maka ia membawa raja tanah jajahan bersama rakyatnya ke sebuah tempat lapang dan kemudian raja Babylon menelanjangi raja tanah jajahan ini di depan para rakyatnya.

Kemudian, raja Babylon membagi rakyat tanah jajahan menjadi 2 kelompok yang berbeda:

- Kelompok di sisi kanan adalah kelompok yang pro dan mendukung penuh raja tanah jajahan.
- Kelompok di sisi kiri adalah kelompok yang kontra dan sangat membenci raja tanah jajahan.

Setelah itu raja Babylon bermaksud menghukum raja tanah jajahan dengan memerintahkan kepada raja tanah jajahan untuk membawa sebuah guci besar berisikan penuh air panas dengan membawa nya diatas kepala dan berjalan sejauh 500 meter diantara para rakyatnya tersebut.

Jika dalam jarak 500 meter raja tanah jajahan menumpahkan setetes saja air dari guci tersebut, maka ia dan rakyatnya akan dibunuh saat itu juga di tempat tersebut.

Tapi jika raja tanah jajahan berhasil berjalan 500 meter tanpa menumpahkan air setetespun, maka ia bersama rakyatnya akan dibebaskan.

Dan tibalah saatnya raja tanah jajahan untuk menjalani hukuman tersebut. Ia membawa guci berisi air panas yang dibebankan untuknya dan kemudian berjalan dengan gemetar diantara rakyat yang mendukung maupun membencinya.

100 meter..

Terdengar suara di sebelah kanan raja tanah jajahan yang bersorak ria meneriakkan kata-kata semangat untuk sang raja dan karena mereka begitu mendukungnya, mereka berkoar-koar bahwa mereka siap mati demi sang raja.

200 meter..

Dengan penuh semangat dan cinta tanah jajahan terus berjalan.

300 meter..

Terdengar pula teriakan kelompok di sebelah kiri yang meneriakkan kata-kata kebencian sekaligus mengucapkan sumpah serapah untuk raja tanah jajahan karena mereka begitu membencinya.


400 meter..

Dan

500 meter..

Sampailah raja tanah jajahan di tempat tujuan yang ditentukan TANPA sedikitpun juga menumpahkan setetes air pun dari guci besar yang dibawanya.

Semua orang yang berada disitu berdecak kagum melihat kemampuan sang saja tak terkecuali raja Babylon.

Raja Babylon tertegun lalu mendekati raja tanah jajahan dan kemudian menanyakan bagaimana raja tanah jajahan dapat menaklukkan tantangan seperti itu tanpa menjatuhkan setetes air pun dari guci yang dibawa nya.

Raja tanah jajahan menjawab:

*Jika saya mendengarkan teriakan negatif dan sumpah serapah dari kelompok yang membenci saya, maka sedikit saja saya terpancing dengan ucapan mereka, tentu saja pikiran saya akan mengeluarkan keamarahan yang akan menggerakkan kaki dan tangan saya untuk bergejolak sehingga air ini akan tumpah.

*Sebaliknya, jika saya mendengarkan pula teriakan semangat, dukungan dan pujian dari kelompok yang mendukung saya, maka sedikit saja saya terpancing dengan ucapan mereka, tentu keangkuhan dan kesombongan akan muncul dalam diri saya yang juga akan menggerakkan kaki maupun tangan untuk bergerak sehingga bisa menjatuhkan air yang saya bawa.

Oleh karena itu, saya hanya BERFOKUS dan CINTA pada tujuan saya demi sebuah kebebasan tanpa memperdulikan kelompok yang mendukung maupun menentang saya.

Semua orang tertegun dan semakin mengagumi sosok raja tanah jajahan.
--- 

Nah, dari cerita diatas kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran yang sangat berharga bukan?

Seringkali dalam perjalanan hidup kita dalam mencapai tujuan impian yang kita harapkan, banyak sekali hal-hal di sekitar yang selalu berusaha untuk mengalihkan perhatian kita.

Dan dilemanya, kita pun sering kali memikirkan dan terpancing dengan hal-hal tersebut.

Bila di suatu saat kita mendapatkan respon maupun ocehan negatif dari orang-orang di sekitar, kita sering kali mudah terpancing emosi dengan mereka dengan terlalu memikirkannya sehingga muncullah pikiran-pikiran negatif dan keamarahan dari dalam diri kita sendiri yang dapat mengalihkan fokus kita dengan cepat.

Sebaliknya, ketika sorak-sorak pujian datang kepada kita karena suatu hal yang kita lakukan, kita pun sering kali dengan cepat mendengarkan mereka sehingga merasa bangga terlalu berlebihan dan arogan terhadap diri sendiri maupun orang-orang sekitar.

Kita seperti dikendarai oleh nafsu dan sedikit saja ada pancingan dari luar untuk kita, maka dengan cepat kita langsung memberi fokus kepada hal tersebut dan lupa kepada fokus kita sendiri.

Nah, setelah membaca, mencermati dan mencerna cerita diatas, akankah kita mau merubah sikap dan pikiran kita untuk kehidupan kita yang lebih baik?

Akankah kita bersikap dan berpikir layaknya raja tanah jajahan, atau kita hanya akan menjadi orang yang hanya menuruti emosi belaka sehingga akan berakibat fatal?

Hmmm...

Seseorang yang dewasa mampu mengontrol emosinya dan menggunakannya disaat yang tepat sehingga terlihat lebih berkararakter dan menarik di mata banyak orang.

Seseorang yang dewasa mampu membedakan sesuatu yang baik dan buruk dan menjadikan semuanya sebagai pembelajaran dan pendewasaan.

Seseorang yang dewasa mampu mengabaikan dan tidak memikirkan mereka yang berusaha menjatuhkan serta mampu berterima kasih namun tidak lupa diri terhadap mereka yang mengangkat atau memberikan pujian.

Dan yang terakhir, sebagai seseorang yang dewasa dan pencinta, tentulah mampu untuk selalu menjaga FOKUS dan CINTA terhadap tujuan dan impian kehidupan tanpa sedikitpun terpengaruh oleh orang lain apapun pendapat mereka.

Salam Cinta

Category: Motivasi Cinta

Tweet